Jumat, 10 Mei 2013

LKS Pertemuan 4


SILAKAN MENGERJAKAN LKS BERIKUT SECARA INDIVIDU DAN AKAN DIBAHAS DI KELAS


LKS 4
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perkembangbiakan Tumbuhan Berbiji

Tujuan:
1.    Siswa menemukan literatur yang relevan dengan bahan bacaan
2.    Siswa dapat mengidentifikasi asumsi
3.    Siswa dapat membuat kesimpulan dari analisisnya terhadap asumsi
4.    Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar
5.    Siswa dapat beriteraksi dalam diskusi
6.    Siswa dapat menyebutkan struktur morfologi bunga pada tumbuhan berbiji
7.    Siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyerbukan tumbuhan berbiji

Tumbuhan dikatakan kormophyta berbiji jika tumbuhan tersebut dapat menghasilkan biji untuk perkembangbiakannya. Untuk menghasilkan biji, tumbuhan tersebut memiliki bunga dengan kelamin bunga yang terdiri atas benang sari dan putik. Benang sari sebagai penghasil gamet jantan, dan putik sebagai penghasil gamet betina. Umumnya tumbuhan yang memiliki kelamin bunga lengkap dapat menghasilkan biji, misalnya jambu biji (Psidium guajava). Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) merupakan bunga lengkap dan bunga sempurna. Bunga sempurna karena memiliki kelamin bunga yang lengkap, yaitu benang sari dan putik, bunga lengkap karena memiliki perhiasan bunga yaitu kelopak dan mahkota bunga. Namun bunga sepatu tidak pernah menampakkan biji.

                                                      Bagian-bagian bunga sepatu

(Sumber:Suwarno. 2002.Panduan Belajar Biologi untuk SMA dan MA Kelas X. BSE)
Prosedur:
1.    Bacalah cerita di atas!
2.      Carilah literatur lain yang relevan dengan artikel di atas!
3.      Bagaimana pendapat kalian tentang isi artikel tersebut?
4.      Jelaskan mengapa bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) tidak menghasilkan biji!
5.      Bagaimana perkembangbiakan bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) jika tidak menghasilkan biji?

PTERIDOPHYTA


C.  Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus, yang sudah memiliki jaringan pengangkut xylem dan floem sehingga sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
1.    Akar
Akar tumbuhan paku berupa akar serabut dengan bagian ujung akar dilindungi oleh kaliptra (tudung akar). Sel-sel akar mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan silinder pusat yang terdiri atas xilem dan floem yang konsentris (xylem dikelilingi floem).
2.    Batang
Batang umumnya berupa akar rimpang (rizom). Sel-sel pada batang telah terdeferensiasi seperti pada batang tumbuhan tingkat tinggi.
3.    Daun
a)    Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi makrofil (sel-sel berdiferensiasi membentuk epidermis; mesofil terdiri atas jaringan palisade dan bunga karang;serta memiliki tulang-tulang daun) dan mikrofil (terdiri atas selapis sel, dan belum terdiferensiasi).
b)   Berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi tropofil (daun untuk fotosintesis) dan sporofil (daun penghasil spora). Sporofil mempunyai sporangium/kotak spora yang terkumpul dalam sorus dan biasanya terdapat pada sisi bawah daun. Sorus yang masih muda dilindungi oleh indusium.
c)    Sporangium mempunyai sederet sel mati yang melingkar seperti cincin disebut annulus yang berperan dalam mekanisme pengaturan keluarnya spora dari sporangium. Jika kadar air dalam annulus berkurang, dinding sel sebelah luar akan mengerut sehingga spora keluar dari sporangium
d)   Berdasarkan spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi 3 golongan:
1)   Paku homospor atau isospor, yaitu tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu jenis spora.. Contohnya paku kawat (Lycopodium).
2)   Paku heterospora yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora, yaitu mikrospora (spora berukuran kecil dan berkelamin jantan) dan makrospora (spora yang lebih besar dan berkelamin betina). Contohnya paku rane (Selaginella).
3)   Paku peralihan yaitu tumbuhan paku antara homospor dan heterospor, yang menghasilakn spora yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, tetapi sebagian berkelamin jantan dan sebagian lagi berkelamin betina. Contohnya Equisetum debile

Tumbuhan paku dapat hidup di atas tanah atau batu, menempel di kulit pohon (epifit), di tepi sungai di tempat-tempat yang lembap (higrofit), hidup di air (hidrofit), atau di atas sampah atau sisa tumbuhan atau hewan (saprofit).

Klasifikasi tumbuhan paku dibagi menjadi 4 divisi sebagai berikut.
1.    Divisi Psilotophyta
Divisi psilotophyta dianggap kelompok paling primitive sebab kehilangan daun dan akar sejati. Fungsi akar digantikan oleh rizoid. Percabangan dikotom, sporangium terletak di ujung-ujung cabang. Contohnya Psilotum dan Tmesipteris.
                                                                                    Psilotum sp.

2. Divisi Lycophyta
Biasa disebut sebagai paku kawat karena memiliki struktur daun seperti rambut sisik dan batang seperti kawat. Umumnya merupakan tumbuhan epifit, tapi ada juga yang tumbuh di dasar lantai hutan di daerah tropis. Contohnya adalah Lycopodium dan Selaginella
 
                                                                                    Lycopodium sp.
                                                                                     Selaginella

3. Divisi Shpenophyta
Hidupnya menyebar di daerah basah atau lembab. Sangat khas dengan batang yang berbuku-buku dan tekstur yang kasar, serta daunnya menyerupai sisik. Oleh karenanya sering digunakan sebagai bahan penggosok. Contohnya paku ekor kuda (Equisetum debile).

4. Divisi Pterophyta
Merupakan kelompok paku sejati seperti yang biasa kita lihat sehari-hari. Contohnya suplir (Adiantum cunaetum), semanggi (Marselia crenata), paku tiang (Alsophila glauca) dan Platycerium sp.
                                                                               Adiantum cunaetum

                                                                                      Marselia crenata


Peran tumbuhan paku bagi kelangsungan hidup manusia
a)    Sebagai tanaman hias, misalnya Adiantum cuneatum (suplir), Asplenium nidus (paku sarang burung) dan Platycerium biforme (paku simbar menjangan).
b)   Sebagai tanaman obat, misalnya rimpang dari Aspidium filixmas (Dryopteris) yang mampu mengobati cacingan.
c)    Sebagai bingkai dalam karangan bunga.
d)   Sebagai pupuk hijau.
e)    Sebagai sayuran, contohnya adalah Marsilea crenata (semanggi).


Silakan diprint Materi tersebut untuk bahan belajar
(SETIAP SISWA WAJIB MEMILIKI)



                SILAKAN MENGERJAKAN LKS BERIKUT SECARA INDIVIDU DAN AKAN DIBAHAS DI KELAS SEPERTI PERTEMUAN 1

LKS 2
Struktur dan Pertumbuhan Tumbuhan Paku
Tujuan:
1.    Siswa menemukan literatur yang relevan dengan bahan bacaan
2.    Siswa dapat mengidentifikasi asumsi
3.    Siswa dapat membuat kesimpulan dari analisisnya terhadap asumsi
4.    Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan benar
5.    Siswa dapat beriteraksi dalam diskusi
6.    Siswa dapat menyebutkan struktur tumbuhan paku
7.    Siswa dapat menjelaskan pertumbuhan tumbuhan paku dengan baik dan benar

Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan tumbuhan berkormus. Tumbuhan paku sudah memiliki jaringan pengangkut sejati, yaitu xylem dan floem. Tumbuhan lumut hidup di daerah yang lembap. Tumbuhan paku dapat hidup di atas tanah atau batu, menempel di kulit pohon (epifit), di tepi sungai di tempat-tempat yang lembap (higrofit), hidup di air (hidrofit), atau di atas sampah atau sisa tumbuhan atau hewan (saprofit).
Struktur tubuh tumbuhan paku terdiri dari akar, batang, dan daun sejati. Struktur anatomi pembuluh angkut tumbuhan paku sudah mengalami diferensiasi membentuk jaringan dewasa yang kompleks. Tumbuhan paku dapat dimanfaatkan untuk beragam keperluan, misalnya untuk tanaman hias, contohnya suplir (Adiantum cunaetum), paku tiang (Alsophila glauca), Platycerium sp, paku ekor kuda (Equisetum debile), Lycopodium dan Selaginella.


Adapula yang dimanfaatkan untuk bahan makanan. Umumnya yang digunakan untuk bahan makanan yang masih muda dengan ciri daun yang masih menggulung. Hal serupa juga nampak pada tumbuhan berbiji yang masih muda, yaitu dari Divisi Cycadales
                             Daun muda pada tumbuhan paku yang nampak menggulung

                        Daun muda pada cycadales (pakis haji) juga yang nampak menggulung

(Sumber: Gymnospermae » Anang)


Prosedur:
1.  Bacalah cerita di atas!
2.  Carilah literature/sumber lain yang relevan dengan artikel di atas dan diprint disertai alamat website (misal:www.biologi.tumbuhanpaku.com)!
3.  Berdasarkan cerita di atas pada paragraf terakhir, terdapat pernyataan “daun tumbuhan paku yang masih muda dapat dilihat dari keadaan daun yang menggulung. Hal serupa juga nampak pada tumbuhan berbiji yang masih muda, yaitu dari Divisi Cycadales”
Bagaimana pendapat kalian?
4. Analisislah berdasarkan struktur morfologi tumbuhan paku dan cycadales!

TUGAS TAMBAHAN: MEMBAWA BAHAN AMATAN LENGKAP (AKAR, BATANG, DAUN ) SESUAI KELOMPOK
Kelompok 1 dan 2: Bambu air
Kelompok 3 dan 4: Suplir
Kelompok 5 dan 6: Semanggi
Kelompok 7 dan 8: Pteris (terserah)